Tuesday, December 16, 2008

NILA SETITIK

Pernahkah melihat segelas susu yang dituangi setetes nila? jujur saya belum pernah.
Tapi paling tidak sekali dua kali kita pasti pernah merasa jengkel dan meriang sebadan-badan hanya karena sariawan berdiameter kurang dari satu senti di bibir.

Mungkin juga kita pernah dijelek-jelekan hanya karena melakukan kesalahan kecil, kesalahan yang kapasitasnya tidak seperberapa persen dari kebaikan yang pernah kita buat.
Entah apa konsep nila setitik rusak susu sebelanga ini memang hukum alami di dunia ini atau bukan, yang jelas formatnya selalu seperti itu, selalu saja kita memerlukan waktu yang lama untuk membuat dunia percaya bahwa kita punya kebaikan dalam diri kita, tapi untuk menghapus semua kebaikan yang kita tabung begitu lama itu, ahh...sepertinya hanya butuh hitungan hari saja.

hmm..satu lagi ilustrasi tentang nila setitik ini. Perlu waktu yang lama sekali saya mengembalikan warna kulit saya ke kondisi normal (maksudnya coklat agak item begitu, sebelumnya item banget), mungkin dalam hitungan tahun dan beberapa treatment seperti memakai helm full face setiap kali mengendarari motor, mengurangi intensitas papanasan (halah...ngapain juga papanasan ya?) dan lain-lain lah... tapi percaya atau tidak, beberapa hari ke belakang saya berenang bersama adik-adik dan keponakan-keponakan saya, tidak lama. Mungkin hanya 2 jam (tapi memang renangnya dari jam 12 siang hehehe...), sehabis bilas mandi saya mendapati badan saya lebih hitam dari sebelumnya. rrrghhh...

Saya memang tidak sedang membuat pernyataan, malah rangkaian paragraf ini boleh jadi menjadi pertanyaan pada akhirnya.

Yang jelas, sekarang kita tahu bahwa sebetulnya nilai-nilai negatif itu memang bekerja seperti itu, seperti nila yang setitik, seperti kulit yang menggelap karena renang jam 12 siang, seperti juga sariawan yang bahkan tidak lebih besar dari upil, hehehe... Maka untuk menjustifikasi seseorang karena suatu kesalahan kecil sebaiknya kita ingat-ingat dulu kebaikan apa yang pernah seseorang tersebut lakukan, boleh jadi lebih banyak. Atau tidak?
hmmm...

2 comments:

Anonymous said...

Hix..terharu aq membacanya. Kykny km g htm2 bangeud ^_^

missasoen said...

beneran yah ni orang, ga tau malu banget, kemanapun dikejar!multiply, blogspot..ISTIGFAR!!!!!